Faisal Basri Sebut Impor Indonesia serupa Air Bah, Dahnil Simanjuntak dan Zara Zettira Beri Tangapan
NegeriNews - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mendapatkan sindiran dari ekonom, Faisal Basri yang soal banyaknya impor berbagai negara ke Indonesia.
Faisal pun mengibaratkan impor tersebut dengan air bah.
Menganggapi kritikan dari Faizal Basri, politikus partai Demokrat, Zara Zettira memberikan komentar melalui Twitter miliknya, @zarazettirazr, Senin (10/9/2018).
Dengan mentautkan berita Faisal Basri, Zara mengatakan sindiran untuk tidak mencari air bah seperti yang dikatakan Faisal.
"Semoga tidak ada yang repot2 nyari pembuktian AIR BAH nya yah," tulis Zara Zettira.
Selain Zara, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar juga memberikan komentar melalui Twitternya @DahnilAnzar, Selasa (11/9/2018).
Dahnil pun langsung menanyakan tanggapan Menteri Enggar terkait kritikan yang dialamatkan kepadanya.
"Memang BAH kali lah Pak Menteri @EnggarMendag silahkan dijawab, Pak Menteri.
Tudingan dugaan rente impor banyak dialamatkan kpd anda, sebelumnya Bang @RamliRizal menyebutkan hal serupa," tulis Dahnil Anzar.
Sementara itu, diberitakan dari Kompas.com, Faisal mengatakan kritikannya itu ketika menghadiri diskusi mengenai wacana pengendalian impor 900 komoditas di Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
"Sebelum batasi (komoditas impor), tertibkan dulu kelakuan Pak Enggar, yang tadinya ada rekomendasi, sekarang enggak ada rekomendasi. Seperti air bah sekarang (impornya)," kata Faisal.
Faisal memberi contoh, dari periode Januari sampai Juli 2018, jumlah impor ban melonjak lebih dari 100 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penyebabnya, menurut Faisal, dikarenakan kebijakan Enggar yang memutuskan tidak perlu rekomendasi dari Kementerian Perindustrian lagi untuk impor ban.
"Datanglah ban-ban dari China yang murah dalam tanda petik tapi tidak bisa divulkanisir. Ini dulu tertibkan sebelum tertibkan yang lain. Tertibkan yang enggak benar. Kalau sekarang kan menertibkan yang benar, yang enggak benar dulu ditertibkan kalau saya," tutur Faisal.
Begitu pula dengan industri tekstil. Menurut Faisal, banyak pelaku usaha dalam negeri di sektor tekstil yang mengeluh karena di pasaran sudah banyak produk impor dari China yang harganya jauh lebih murah, sehingga menurunkan daya saing produk serupa yang berasal dari dalam negeri.
"Dulu juga Pak Enggar menunjuk perusahaannya Tommy Winata untuk lelang gula rafinasi, yang saya hitung-hitung dalam sekejap bisa dapat Rp 230 miliar. Tapi alhamdulillah dibatalkan," ujar Faisal.
Kritik terkait impor juga pernah diungkapkan Mantan Menko Ekuin dan juga ekonom, Rizal Ramli.
Dilansir dari Tribun Pontianak, Rizal Ramli (RR) sepakat dengan pandangan ekonom Faisal Basri bahwa biang keroknya impor pangan itu Mentri Perdagangan Enggartiasto.
Pernyataan itu Rizal Ramli sampaikan saat dihubungi pihak TV One dalam acara Indonesia Busines Forum membahas terkait anjloknya rupah tembus Rp 15 ribu-Krismon.
Dalam acara yang tayangkan pada Kamis (6/9/2018) malam ada 4 narasumber yang diundang dipandu langsung oleh presenter TV One, Brigita Manohara.
''Saya sepakat, biang keroknya itu Mendag Enggar. Dan Mendag merugikan petani dan petambak garam dan menggerogoti parah elektabilitas Jokowi,'' ujarnya saat memberikan tanggapan lewat telpon.
Menurutnya restorasi demokrasi oleh Nasdem juga dirusak dan terus ditabrak oleh kelakuan impor Mendag yang jelas merugikan kaum tani itu.
Rizal juga berharap Presiden Joko Widodo bisa bertindak tegas.
Tak hanya itu, Ekonom senior Rizal Ramli menuliskan dalam akun twitter pribadinya @RamliRizal bahwa yang menjadi biang kerok impor tersebut.
Tweet Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu terkait tulisan pengamat ekonomi dari Institute For Development For Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri.
"Setuju Faisal, Biang keroknya Mentri Perdagangan Enggar ! Ruigikan petani dan petambak garam,, dan gerogoti elektabilitas @jokowi . Bang @suryapaloh51 @Metro_TV," tulis RR, sapaannya. [tribun]
Post a Comment