Demokrat Sangkal Menko Luhut Soal Politisasi Rupiah Lemah
NegeriNews - Partai Demokrat menyatakan komentar sejumlah pihak mengenai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa hari ini bukan bentuk politisasi, melainkan bentuk sikap kritis terhadap pemerintah yang dinilai tak mampu mengatasi pelemahan rupiah.
"Setelah banyak yang bicara mengkritik, dengan enaknya menuduh politisasi. Ini bukan politisasi tapi sikap kritis kepada pemerintah," kata Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/9).
Pernyataan Ferdinand itu menjawab pendapat Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan soal politisasi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Luhut menyebut politisasi pelemahan rupiah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara.
"Saya pikir tidak ada yang mempolitisasi isu tentang ambruknya rupiah, semua masyarakat justru ingin segera rupiah menguat," ujar Ferdinand.
Ferdinand pun mengingatkan Luhut mengenai perbedaan antara penguasa dan oposisi. Kelompok oposisi, tegasnya, pasti akan selalu mengkritik pemerintah yang tak mampu menangani permasalahan.
"Setiap situasi negatif akibat kegagalan pemerintah, tentu kaum oposisi pasti berbicara kritis dan mengkritisi situasi," kata dia.
Ferdinand juga meminta Luhut lebih bijaksana dalam mengeluarkan pernyataan agar tak menambah ketegangan politik di tengah gejolak rupiah yang terus anjlok terhadap mata uang Paman Sam itu. Dia menyarankan pemerintah segera mengambil langkah konkret.
"Saran kami agar Pak Luhut bisa lebih bijaksana mengeluarkan pernyataan agar tidak menambah ketegangan politik. Sekali lagi ini bukan politisasi, tapi sikap kritis," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan Ketua Umum partai tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), telah meminta kadernya mendukung pemerintah di tengah nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.
Dia meminta para kader tak memanfaatkan kondisi pelemahan rupiah terhadap dolar AS untuk menyerang Pemerintah.
"Semalam saya bertemu @SBYudhoyono, soal melemahnya rupiah jangan dimanfaatkan kader demokrat untuk menyerang pemerintah," cuitnya, melalui akun @AndiArief_, Rabu (5/9) sore.
"Dukung dan tetap kritis pada pemerintah untuk ambil langkah-langkah terbaik," ia menambahkan.
Nilai tukar rupiah pada Senin (3/9) sempat berada di posisi Rp14.935 per dolar AS pada sore ini, Selasa (4/9). Posisi ini melemah 120 poin atau 0,81 persen dari posisi Senin (3/9) sore di Rp14.815 per dolar AS.
Padi tadi kurs rupiah pada perdagangan pagi ini menguat hingga kembali ke level di bawah Rp14.900 per dolar AS. Rupiah diperdagangkan di level Rp14.890 per dolar AS hingga pukul 09.45 WIB. [cnn]
Post a Comment